Etika Bergaul Dengan Orang Lain Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
1/20/2020 12:19:00 PM
Tambah Komentar
Etika erat kaitannya dengan tata krama yang diperlukan di mana saja dan kapan saja, dahulu, sekarang dan kapan saja. Mengapa ? karena etika dapat menciptakan kebaikan , kesejahteraan, kedamaian, kebahagiaan bagi semua orang.
Etika mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya member norma bagi perilaku manusia dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etika Bergaul dengan Orang Lain
Di mana kita harus beretika? Bagi kita sebagai pelajar wajib beretika yang baik, dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah ataupun di masyarakat, kepada siapapun juga, orang tua, guru, teman, tetangga, maupun orang lain. Dengan beretika kita akan menjadi orang yang terhormat dan bermartabat, disenangi orang lain, dan menjadi teladan utama bagi sesamanya. Berikut ini adalah etika bergaul dengan orang lain :
1. Etika pergaulan dengan orang yang lebih tua
Yang dimaksud orang yang lebih tua di sini adalah semua orang terutama kerabat dan tetangga yang usianya lebih tua dari kita. Terhadap mereka kita harus berlaku hormat, sopan, tidak bersikap melawan atau menentang yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan. Karena bila kita bersikap hormat dan sopan mereka pun akan berlaku sama.
2. Etika pergaulan dengan orang yang sebaya
Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangatpenting. Hamper setiap hari, di kalangan masyarakat maupun di sekolah, kita seringkali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk dimintai tolong baik bersifat pribadipun kita lebih terbuka.
Manusia adalah mahkluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari selalu bersama mereka, maka kita patut menghormatinya serta menghargai kedudukan mereka , demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai kita, cara bergaul yang baik dengan mereka ( orang sebaya ) yaitu hendaknya kita turut memikirkan dan memperdulikn persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban permasalahannya.
3. Etika pergaulan dengan orang yang lebih muda
Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Masyarakat menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun terhadap sesame, termasuk orang yang lebih muda dari kita. Walau kita banyak kelebihan disbanding mereka, kita tak boleh sombong dan congkak pada mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih saying dan segala kecintaan.
Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih saying, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka , maka niscaya mereka pun tidak akan menghormati kita.
4. Etika pergaulan dengan sesama
Pergaulan antar sesama berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang pergaulan di dalam masyarakat, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak salah kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita bohong yang di bawa dan disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Cara menyelesaikan persengketaan antar sesame yang timbul di kalangan kita, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan kejahilan orang karena pada dasarnya kita semua bersaudara yang mempunyai hubungan yang sangat erat sekali bagaikan bangunan, jika satu penyangga hilang akan roboh, satu ceroboh akan mendatangkan musibah.
5. Etika pergaulan dengan orang yang berbeda agama
Agama menganjurkan kepada kita untuk bergaul denga orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita ( Makhluk ciptaan Tuhan ) hanya saja berbeda keyakinan , banyak beraneka sifat perilaku dan keinginan juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan, perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita tetap bergaul dengan mereka sebagai sesame makhluk Tuhan dan sebagai anggota masyarakat.
6. Etika dalam berpakaian
Fungsi pakaian adalah sebagai pelindung tubuh sekaligus sebagai perhiasan, kita diharapkan memakai pakaian yang baik dan bagus, baik berarti sesuai dengan fungsinya yaitu menutup aurat, sedangkan bagus berarti memadai ( pantas ) sebagai perhiasan yang sesuai kemampuan si pemakai. Untuk keperluan ibadah kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih.
7. Etika dalam berbicara
Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain. Berbicara bisa mendatangkan banyak teman dan bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama mengajarkan agar kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan.
8. Etika dalam makan dan minum
Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia untuk dapat bertahan hidup secara wajar dan sehat. Banyak makanan yang langsung diambil dari alam. Dan banyak jenis makanan dan minuman itu, kita dianjurkan oleh agama untuk memilih makanan yang baik dan halal, dan benar-benar diperlukan untuk kesehatan dan tidak boleh berlebihan.
Makanan yang baik adalah makanan yang bergizi. Halal berarti diperbolehkan agama. Makanan yang baik belum tentu halal, demikian juga halal belum tentu baik untuk kesehatan. Jadi kita harus memilih makanan yang baik sekaligus halal. Di sini banyak cara makan dan minum harus benar-benar memeperhatikan etika, adab, tata krama dalam memakan dan meminum sesuatu.